TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo. Dalam perkembangan kasus ini, polisi mulai mengumpulkan sejumlah barang bukti yang mengarahkan penyidik kepada pelaku.
Ini lima fakta perkembangan penyelidikan kasus pembunuhan editor Metro TV itu.
1. Asal-usul pisau yang digunakan untuk membunuh Yodi Prabowo
Dalam penyelidikan awal, polisi menemukan barang bukti pisau dapur, yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi Yodi. Pisau tersebut berada di saku jaket jenazah.
Untuk mencari asal-usul pisau dapur tersebut, polisi mengerahkan 2 ekor anjing pelacak K-9. Kedua anjing pelacak itu mengarahkan penyidik ke sebuah lokasi yang berjarak 400 meter dari TKP.
"Kedua anjing menyusuri tepi danau, hingga sekitar 400 meter dari TKP. Ada warung di sana, kedua anjing berhenti," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 13 Juli 2020.
2. Pemilik warung mengenal Yodi
Setelah anjing pelacak membawa penyidik ke warung tersebut, polisi memeriksa pemiliknya. Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa pemilik warung mengenal sosok korban.
"Pemilik warung kenal dengan korban, makanya ini masih didalami semuanya," kata Yusri.
Menganut identitas pemilik warung serta hasil pemeriksaan, Yusri enggan menjelaskannya. Ia mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus ini.
3. Polisi periksa CCTV di lokasi
Yusri menjelaskan tim penyelidik sedang memeriksa 2 rekaman CCTV yang berada di sekitar TKP pembunuhan Yodi Prabowo. Kedua barang bukti itu sedang diperiksa di Labfor Mabes Polri. "Baru dua (rekaman CCTV), di pinggir tol sama yang di dekat TKP," ujar Yusri.
Meskipun sudah mengantongi 2 rekaman, Yusri mengatakan masih mencari rekaman CCTV lain. Sebab, rekaman di kedua kamera tersebut masih buram dan tak begitu jelas. "CCTV yang di TKP itu untuk betul nggak sih dia sendiri (Yodi) atau ada dua orang, tiga orang, empat orang, atau lima orang, kami belum tahu ini," kata Yusri.